082284847772 082284847772

Maminteh sabalun anyuik, Malantai sabalun lapuak – Pituah Minang

Maminteh sabalun anyuik, Malantai sabalun lapuak – Pituah Minang
Kategori Fandi Media
Di lihat 134 kali
Harga Rp (Hubungi CS)
Fandi Media Konsultasi Gratis Sepuasnya
WhatsApp

Pepatah Minangkabau “Maminteh sabalun anyuik, malantai sabalun lapuak, ingek-ingek sabalun kanai” mengandung pesan dan filosofi yang bijak tentang pentingnya kesiapan dan kewaspadaan dalam menjalani kehidupan. Ungkapan ini bermakna bahwa setiap orang harus bertindak sebelum terlambat, berhati-hati sebelum terkena musibah.

Kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Ada ancaman dari alam, dari sesama manusia, bahkan dari kelalaian diri sendiri. Karena itu, pepatah petiih minang banyak sekali yang meberikan pituah atau pesan semacam ini, yang mengingatkan agar setiap langkah dipikirkan matang-matang sebelum diambil. Sebab, keputusan yang terburu-buru tanpa pertimbangan bisa menjerumuskan pada kerugian.

Nilai kewaspadaan ini sejalan dengan banyak pepatah Minangkabau lainnya, seperti “siang dicaliak-caliak, malam didanga-danga” yang menekankan pentingnya mengawasi siang dan berjaga di malam hari, atau “sadio payuang sabalun hujan” yang menasihati agar bersiap sebelum musibah menimpa. Semua ini menegaskan bahwa hidup menuntut sikap sigap, hati-hati, dan penuh perhitungan.

Kewaspadaan dan kesiapan juga terlihat dalam pepatah petitih minang lainya seperti “kok tagak maninjau jarak”, “kok duduak marauik ranjau”, “ingek-ingek sabalun kanai”, “sadio payuang sabalun hujan”, “ingek-ingek nan diateh, nan dibawah kok maimpok”, “tirih kok datang dari lantai”, “galodo kok datang dari ilia” Semua itu mengajarkan, ancaman bisa muncul dari arah yang tak terduga.

Dengan demikian, inti pesan pepatah ini adalah: Hidup membutuhkan kesiapan dan kehati-hatian. Siapa yang sigap sebelum bencana, dialah yang mampu menjaga diri dan meraih keselamatan.